Monday, February 25, 2013

Welcome (back), M'dear Headphones

Akhirnya setelah menunggu sebulan lebih, garansi headphone Sennheiser saya selesai diproses dan headphone saya pun sudah kembali lagi ke habitatnya (alias nongkrong di atas meja dan menunggu dipakai oleh saya). Senang? Oh iya pastinya dong. Saya terpaksa memakai earphone Apple yang, maaf, kualitas suaranya jauuuuh di bawah. Menderita sekali untuk saya yang terkadang mesti mixing sering mendengarkan lagu-lagu bergenre metal dan rock.

Alasan saya balikin adalah karena pada suatu hari di bulan Desember, saya menemukan bahwa suara di headphones saya mati sebelah. Panik, akhirnya saya pun coba mencari solusi sampai.... saya ingat bahwa garansinya masih dua tahun. Langsunglah saya secepatnya pergi ke toko tempat saya membeli ini headphone setahun yang lalu untuk menukarnya. Jadinya sih lumayan lama, sekitar sebulan. Sempet saya tagih cuman mengingat pusat Sennheiser-nya jauh yaa jadi mesti menunggu.

Daaan headphone saya pun kembali ke habitatnya. Yay.

But now, yang penting adalah mereka sudah kembali. Agak shock juga karena sudah lama pakai earphone terus tiba-tiba pakai headphone. Sekarang pun saya juga sudah belajar dari pengalaman dan nggak mau terlalu brutal (?) sama dia. Dulu saya selalu bawa dia kemana-mana dan main ditaruh saja di tas kecil. Sekarang, yah, make do sama earphone Apple sampai saya berhasil nabung untuk earphone yang bagusan atau headphone Sennheiser PX200II yang bisa dilipat, amin. Semoga nggak ada acara rusak-rusak lagi setelah ini, apalagi karena saya tinggal ini di rumah terus.

Sunday, February 3, 2013

'Sup, February

Menyambut bulan Februari yang—kalau kata orang-orang—penuh perasaan cinta karena hari Valentine kebetulan ada di bulan tersebut, saya menyambutnya dengan perasaan yang biasa-biasa saja tapi dengan keadaan badan yang tidak biasa-biasa saja #apaan.

Kemudian saya pun berubah menjadi makhluk ingusan berhidung merah yang selalu bawa tissue roll kemana-mana.

Awalnya hanya batuk-batuk ringan sejak akhir Januari, tapi lama-lama menjadi cukup parah. Setelah itu muncul flu, daaan kemudian demamnya pun jebe-jebe dan ikutan muncul tepat tanggal 1. Jadi setelah berbulan-bulan tidak sakit, saya akhirnya disuruh istirahat sama yang menguasai dunia (alias Yang di Atas sana) karena diberi flu + batuk + demam. Triple combo yang sangat wow fantastic baby, tapi mau diapakan lagi selain minum obat, istirahat, dan doa biar cepat sembuh?

Yah, mau istirahat juga saya masih ada berbagai kerjaan dan harus lanjut belajar, makanya jadi serba salah juga. Demam alhamdulillah sudah turun, tetapi batuk dan pilek masih betah dekat-dekat saya (...). Apakah ini menandakan bahwa Februari akan menjadi bulan yang hectic dan memperingatkan saya untuk lebih menjaga kesehatan tubuh?

Mungkin. Atau mungkin juga ini sebuah peringatan karena akhir-akhir ini begadang melulu gara-gara Tumblr-an dan keasyikan browsing di Pixiv sampai malem...