Sunday, October 30, 2011

"Coba, mainin appergio C mayor"

"...hah?"

Daaan itu adalah salah satu kebegoan seorang Asa pada hari yang indah ini. Di Jakarta sih lagi hujan, dan saya suka hujan, jadi saya bilang hari ini hari yang indah. Tapi saya ngga akan membicarakan cuaca di post ini karena nanti saya malah melebay ria pake hiperbola tentang betapa saya cintanya sama hujan.

Ahem--jadi, alkisah hari ini si Asa ikut ujian musik, lebih spesifiknya sih ujian drum sama biola. Ini ujian pertama saya dan srsly, persiapan saya kayaknya kurang banget apalagi untuk ujian biola. Kalau yang drum sih lagunya gpp, teorinya yah okelah, pas bagian suruh mainin beberapa beat juga kayaknya gpp. Giliran biola--JENG JENG, cengo saya di depan pengawas.

Mari kita mulai dari ujian drum.

Saya dateng, buka pintu gedung les, langsung disambut sama lautan orang-orang mulai dari murid, orang tuanya, dan juga staff ujiannya. Sofa-sofa di ruang tunggu dipindahin, diganti sama kursi-kursi yang ada meja kecilnya dan saya langsung disuruh ngerjain ujian teori di situ. Ujian teorinya ga ketat-ketat amat, malah tempat ujiannya tuh di tempat yang kelihatan banyak orang. Selain fakta kalau saya lupa apa arti 'birama' (ngeblank, biasa lah), alhamdulillah yang lain bisa dijawab entah dengan baik atau tidak.

Setelah itu saya nunggu dipanggil untuk ujian praktek. Lumayan, sekitar sejam baru dipanggil dan untuk ngabisin waktu saya nge-doodle. So, intermezzo sedikit biar ga sakit mata liat tulisan terus, inilah dudelnya.



Kenapa saya gambar Rosetta!Gumi? Well, lagu yang saya bakal pake untuk ujian adalah Rosetta, jadi biar menghayati gitu lho /alah/. Pas banget, setelah saya naro sketchbook di dalam tas, saya dipanggil sama guru pembimbing saya untuk masuk ke ruang ujian.

Langsung saja saya disuruh duduk di depan drum dan main beberapa beat yang sudah ditentuin oleh si pengawas. 3.5/5 saya bisa mainin dengan baik--semoga aja si pengawas itu ngelulusin saya di bagian yang ini (yay). Selanjutnya langsung ke lagu dan kebetulan juga bagian yang saya tunggu-tunggu. Untung pengawasnya nyantai, kalo ngga saya bakal kagok setengah mati pas main lagunya--which I didn't, and I think I did pretty well (walaupun kata pengawasnya saya harus agak lebih hati-hati dalam tempo beatnya setelah fill-in ahahah ;;))

Ujian drum selesai, tapi saya belom bisa nafas lega karena masih ada ujian biola yang oh-so frightening. Karena lapar dan masih ada interval sejam sebelum ujian biola dimulai, saya pergi ke kantin buat ngambil makan (gratisan euy, udah gitu saya dapet 2 kupon makan karena ujiannya 2 ihiy). Saat itu juga saya jadi ngobrol sama tante-tante yang anaknya ikut ujian biola, terus dia juga nanya-nanya tentang biola sama saya. Ujung-ujungnya, as usual, jadi ngomongin homeschooling (karena pasti ada pertanyaan "kamu sekolah di mana?" dan jadi ke sini).

Tante-tantenya keliatan baik, sih, tapi karena harus pergi ke ruang ujian saya undur diri (?) dan langsung ke ruang tunggu. Waktu nyampe di situ saya langsung dipanggil sama pengawasnya tapiiiiii pas udah di depan ruang ujian, salah satu staffnya bilang gini sama saya (demi kenyamanan dan keamanan bersama, saya akan sensor beberapa bagian):

"Sa, guru pembimbing kamu belum dateng."
"Ha?"
"Kak Piip belom dateng, jadi biarin murid yang setelah kamu ujian dulu ya sambil nunggu dia nyampe sini."
"Oh, oke..."

Setelah murid itu selesai (lama banget ujiannya--20 menitan ada, kali), dia nyamperin saya lagi.

"Sa, guru kamu ga dateng."
"..............terus gimana?" << dalam hati berbagai profanities dikeluarkan
"Kamu mesti sama Pak Piip nanti dibimbingnya. Kak Piip pergi ke Piip ga bilang-bilang."

Jadilah saya mesti masuk ruang ujian itu sendirian--as in, ngga tau pengawas atau guru pembimbing saya dan nervous level jadi makin parah karena hal ini. Bagian teknik, srsly, ANCUR BANGET IDON'TEVEN OTL. Disuruh mainin beberapa tangga nada dengan legato 2 dan saya lupa nge-legato pas disuruh mainin tangga nada G yang dua oktaf (padahal kyknya ya, ini nilainya tinggi sob). Terus pas disuruh appergio pertama kali, saya cengo dulu karena lupa total apa itu yang namanya 'appergio'. Thankfully, di bagian lagu kayaknya oke-oke aja karena Etude 15 dari Suzuki 1 udah pernah saya mainin buat konser dan Minuet 3 sering saya mainin dulu di piano.

Selesai ujian--langsung cabut liek a boss. Eh, tapi sebelum saya ngambil makan lagi karena kupon yang terakhir belom kepake #dor. Saya belom nanya sih nilai ujiannya keluar kapan, yang jelas semoga--SEMOGA--lulus. Amin.

Tuesday, October 25, 2011

review: monaca:factory/10日P

Mungkin ini lebih kepada rekomendasi daripada review? Yah, intinya saya mau ngomongin dan sedikit promosi tentang komposer vocaloid yang satu ini (yang kebetulan juga telah menjadi salah satu komposer favorit saya lmao).

monaca:factory atau 10日P (touka-P) adalah salah satu komposer vocaloid yang mendapat namanya karena konon dia belajar membuat musik dengan vocaloid dalam kurun waktu 10 hari. Genre-nya...ga jelas. Srsly--kalau misalnya yuyoyuppe dengan heavy rock, ORYO dengan rock-pop, wowaka dengan electronica-nya, sedangkan kalau 10日P ini beda-beda. Technopop ada, instrumental ada, shoegaze juga iya. Makanya sebelum dengerin lagu-lagu dia tuh rasanya udah ada gambaran bakal jadi kayak apa (dan ujung2nya saya pasti bilang "Bah, dia banget nih."), but at the same time kita juga ngga tahu bakal jadi sekeren apa.

Lagu pertama yang saya denger dan bikin saya jatuh cinta sama ini komposer adalah Rosetta. Melodinya simpel tapi instrumentalnya auuuugghhhh saya ga akan bosen ngedengerin drum sama pianonya. Sebenernya sih imo, piano di lagu-lagu 10日P juga oke banget, salah satu poin yang saya suka dari lagu-lagu bikinannya. Selain Rosetta, lagu-lagu yang mungkin kalian kenal dan/atau pernah denger adalah Mermaid dan Suisei (comet).

Rekomendasi saya kalau mau coba-coba denger lagu dari 10日P, coba dengerin Rosetta dulu. Katanya sih itu hasil eksperimennya dia, tapi jadinya hit banget dan memang lagunya keren (walaupun awal-awalnya saya kurang suka, tapi pas denger tengahnya langsung verbal-keysmash saking kerennya).




Kalau mau langsung album, coba 火星にゆれる水声 (Kasei ni Yureru Mizu Koe). IMO kalau mau meng-introduce diri ke monaca:factory, ini album yang bisa dipilih dari album dia yang lain karena di situ genre-genre dia yang warna-warni kelihatan, mulai dari lagu yang upbeat dan slow ada di album ini. Jadi, yah, selamat mendengarkan dan selamat menikmati!

And just for the heck of it dan karena saya lagi cinta sama lagu ini, Rosetta di album Kasei ni Yureru Mizu Koe, single Rosetta E.P, album EXIT TUNES PRESENTS GUMIsm, dan yang di youtube (yang di atas), itu beda-beda kalau didengarkan dengan teliti. Sebenarnya sih masalah mixing aja tapiiii ya itu, agak beda. Versi favorit saya sendiri yang ada di single Rosetta E.P o3o

Thursday, October 20, 2011

Influence Map

Sudah berapa tahun saya mulai mau belajar gambar dengan serius ya? Kalau ngga salah saya mulai coret-coret kertas sejak kecil--pas masih preschool. Terus stop, mulai lagi sejak nonton anime dan baca manga sampai kelas 4, terus stop lagi sampai kelas 8. Awal-awal kelas 9 saya mulai gambar lagi dan berlanjut sampai sekarang. Jadi... sebenernya sih saya udah gambar dari kecil, tapi saya menghitungnya sejak awal kelas 9 karena sisanya putus-putus ngga jelas lmao.

Nah, melihat pada ngerjain influence map di deviantart saya juga iseng bikin dan hasilnya adalah tabel yang di bawah ini. Sebenernya sih iseng membuat, tapi pas lagi ngerjain saya juga menemukan jati diri HALAH BAHASANYA karena memang hal-hal yang saya taro di tabel itu berdampak sama saya, entah dalam gambar atau fotografi. Nggak cuman inspirasi, tapi ngeliat gambar-gambar fave artist juga membuat saya termotivasi untuk terus latihan agar bisa mendewa kayak gitu. Kelihatannya emang agak boring sih influence map punya saya kalau dibandingin sama yang lain di dA--but hey, it's my influence map, kan?



As usual, saya tanya, how 'bout you guys? Darimana inspirasi atau motivasi kalian untuk berkarya? 'u'

Saturday, October 15, 2011

You know that feeling--

--when you get really attached to a certain object?

Yup, saya punya tendensi untuk begitu bahkan kepada benda mati, apalagi sama benda-benda yang sering dipake. Sebut headphone, sebut iPod, pensil mekanik yang kalau ngga salah hitung umurnya udah tiga tahun, penghapus yang bentuknya kayak pensil itu, tanpa mereka saya merasa ngga komplit. Kenapa saya ngga sebut handphone dan laptop? Karena saya memang ngga punya dan mari jangan bahas itu sekarang karena nanti saya malah tambah pengen.

Nah, jadi ceritanya--penghapus saya ilang. Minggu lalu habis sekolah saya taro di depan komputer, terus tiba-tiba menghilang. Poof. Begitu aja, ga tau sekarang perginya kemana padahal udah saya cari-cari sampe ngangkat CPU dan ngecekin satu-satu kantong celana yang sering jadi tempat langganan masukin pensil-penghapus.

And yeah, I miss it. So very much karena menggambar ga enak tanpa penghapus yang ini. Yang bentuknya kayak pensil dan mereknya Zebra itu lho, yang warnanya putih terus ada bantalan karet warna ijo tua. Padahal saya udah beli penghapus lagi (mereknya ngga sama sih, pengen cobain yg baru dan yang ini ada brush-nya buat ngebersihin bekas hapusan) tapi tetep aja rasanya ngga sama kayak yang dulu.

Penghapus, penghapus. Wherefore art thou, penghapus?

Thursday, October 6, 2011

*Insert Suara Makan Apel*

Hari ini saya bebas seharian, ngga ada sekolah dan juga ngga ada les. As usual kalau begini saya bisa bangun lebih siang dari biasanya. Biasa saya bangun jam 8-9, tapi hari ini saya nge-snooze alarm kayak orgil setengah tidur dan akhirnya baru bisa melek dengan bener jam 11. Langsung saja saya ngecek twitter di tempat karena kebetulan wifi rumah nyala--mungkin adek saya lagi pake komputer, kan dia libur hari ini.

Pas ngecek timeline, masa bodo adek saya lagi pake komputer atau ngga, ada suatu berita yang sebenarnya saya tahu akan terjadi sooner or later tapi tetap aja rada kaget pas ngeliat (sampai akhiranya saya kebangun fase 2).

Ya, saudara-saudara sekalian, Steve Jobs meninggal hari ini karena (kalau sumbernya bener) kanker pankreas.

Whoah. Just...whoah. Saya udah menduga dengan yang namanya 'kanker' dan pakai acara ganti CEO Apple kalau kemungkinan besar Steve Jobs akan meninggalkan dunia ini but--woah. Kematian memang ngga bisa diduga, ya?

Saya bukan pengguna OS Mac, dan kalau mau lebih blunt lagi saya kurang suka pakenya. Namun saya dusta sama diri sendiri kalau ngga mau mengakui kalau beberapa inovasi dia berperan penting di hidup saya. Film-film Pixar mengasah kreatifitas saya sedikit demi sedikit. iPod shuffle adalah music player pertama yang paling awet dan saya suka banget pakenya. Setelah 3 tahun memakai, akhirnya saya pindah ke iPod Touch yang jauh lebih canggih dengan adanya ~*layar*~ (shuffle kan cuman tombol doang lmao) yang touch screen pula. Ditambah dengan adanya apps yang bukan hanya untuk entertainment, tetapi juga saya gunakan untuk belajar. Two-finger scrolling di mac itu SANGAT membantu dan saya suka kebiasaan pakai cara ini kalau scrolling di laptop non-Mac karena temen-temen saya pada pake Mac semua. Ini mungkin satu-satunya hal yang saya suka di OS-nya, sayang saya memang bias ke Windows sejak kecil jadi yahh gitu deh.

Nevertheless, you have changed my life, Mr Jobs, dan tentunya orang-orang lain juga pasti berpikir begitu. Berawal dari teknologi, kemudian seni, pembelajaran, sampai akhirnya gaya hidup. Anda bisa melihat masa depan teknologi dan mewujudkannya sehingga kehidupan orang-orang sekarang (albeit yang kalangan atas karena produk buatan Anda mahal banget hiks) menjadi lebih mudah dan juga menyenangkan. Terima kasih atas kontribusinya kepada dunia sampai detik terakhir hidup Anda, semoga Anda diterima di sisinya.

Amin.

ETA: Aku tsundere (???) sama Mac OS karena ceritanya sekarang saya pake Mac OSX Lion yang akhirnya mengerti betapa butuhnya seorang Asa akan sebuah laptop yang bisa membuka 10 program tanpa nge-lag sama sekali.

Monday, October 3, 2011

Hard Disk, Oh, Hard Disk

Bagi seorang penonton anime, hard disk adalah salah satu bagian hidup mereka yang sangat penting. Apalagi untuk para downloader seperti saya yang tiap episode-nya di-DL, bukan di-streaming. Alasannya sih bisa macem-macem, biasanya karena koneksi yang labil makanya lebih enak nge-download. Kalau saya pribadi memang karena koneksi dan juga biar bisa ditonton ulang. Siapa tahu lagi bosen atau pengen nge-screencap, kan enak kalau udah di download.

Masalahnya, semakin banyak anime yang di-download tentu saja free space di hard disk berkurang. Saya lagi khawatir untuk season ini karena banyak yang bagus dan pengen saya tonton, belum lagi ada beberapa anime season lalu yang belum sempet saya sentuh karena lagi konsen sama NO. 6 dan Tiger and Bunny (kayak Mawaru Penguindrum, dan beberapa hari lalu atas rekomendasi temen saya, The Idolm@ster) (saya ngga meng-alay, tulisnya emang begitu).

Season ini pun yang wajib adalah Fate/Zero karena sudah rahasia umum kalau saya pengikut Fate/Series sejak nonton anime Fate/Stay Night (yang kalau dipikir-pikir lagi ga bagus2 amat, saya lebih suka versi VN-nya yang jauh lebih lengkap dan jelas). Saya baru baca vol.1 light novel Fate/Zero tapi langsung jatuh cinta sama ceritanya. Mungkin karena karakternya, mungkin karena fakta kalau Fate/Zero itu prekuel, pokoknya keren dan dulu tuh saya pengeeeeen banget dibikin jadi anime. Alhamdulillah akhirnya dibikin juga dan episode 1 ngga mengecewakan saya.

Terus ada Bakuman S2 yang ending season 1-nya jelas-jelas ngegantung. Shakugan no Shana S3 juga masuk list walaupun saya udah agak lupa ceritanya. Nontonnya udah lama banget, mungkin yang season 2 itu sekitar 2 tahun yang lalu. Kemungkinan saya juga akan nonton Persona 4 males main game-nya dan season 2-nya Sekaiichi Hatsukoi (yang terakhir ga yakin karena saya sedang menjauh dari yaoi-tanpa-plot).

Jadi, yah, harap-harap-cemas hard disk saya cukup untuk season ini. Ditambah lagi saya pakai PC keluarga, gawat juga kalau taro anime yang agak bahaya terus tiba-tiba dilihat. JENGJENG, habis sudah riwayat saya menjadi watcher.

Kalau kalian gimana? Apa aja anime yang kalian mau ikutin di season ini? 'u'