Wednesday, July 27, 2011

Review: Professor Layton and the Eternal Diva


Cewenya penyanyi opera lho, keren deh suara dia *u*

Iya, pembaca tertjinta yang saya tidak tahu eksis atau ngga, saya baru nonton film ini kemaren dan OHMAIGAAAAT KEREN BANGET. Saya udah main game pertamanya dan langsung jatuh cinta--bukan hanya sama puzzle-nya aja, tapi dengan karakternya juga. Tapi apa daya, saya belum ditakdirkan main game kedua dan ketiga sampai sekarang karena DS saya ngambek. Game-nya ngga bisa di-save dan kayaknya ini tanda-tanda saya beli yang asli atau ganti R4. Anywho, kali ini saya akan bahas film-nya yang ngga kalah seru dari game-nya.


Cerita dimulai ketika murid lama Prof. Layton yang bernama Jenice mengirim surat bahwa temannya yang meninggal setahun lalu, Milena, muncul lagi di hadapannya dalam wujud seorang anak kecil. 'Milena' mengaku telah mendapat kehidupan abadi, makanya dia bisa lahir kembali seperti ini. Penasaran, Prof. Layton dan asisten ciliknya Luke mulai mencari tahu tentang misteri kehidupan abadi ini yang rupanya berhubungan dengan sebuah kerajaan kuno bernama Ambrossia.

Oke, jadi langsung saja ke score saya seperti biasa. Spoiler alert ya guys o3o

Plot: 9.3

Satu kata,

KEREN.

As expected dari serial Prof. Layton, plot mereka memang mendewa (sama kayak kasus-kasus di Gyakuten Saiban, never fails to make me surprised). As an archaeology nerd juga saya sempat kagum sama cerita Ambrossia yang kedengarannya real banget. Cara pembuat film ini membuat adegan yang ada puzzle-nya (iya, ada kok. Bukan Layton kalo ngga ada puzzle) agar penonton punya waktu untuk berpikir dan menjawab juga hebat, penjelasannya pun bisa dimengerti juga. Dan plot twist di bagian akhirnya--alskdjfs;lkdj sebenarnya agak ketebak sih cuman saya masih aja kaget lol

Character Development: 8

Kecuali Layton dan Luke, mungkin yang lebih ditekankan adalah si Jenice dan Milena. Aside from that sih ga terlalu dibahas lagi. Tapi persahabatan mereka berdua itu hebat lho ;A; Kenapa? Yaaa nonton aja filmnya.


Character Design: 8.9

Dari dulu saya memang suka sama character design-nya serial Prof. Layton, unik. Bentuk muka dan badannya tuh berbeda-beda, jadi bedain karakternya tuh gampang dan ga bosen ngeliatnya. Liat aja itu Prof. Layton matanya cuman titik (no offense, prof) dan si Luke matanya ya--kyk biasa.

Music: 8

Nothing grand kayak Kajiura Yuki atau Yoko Kano, tapi simpelnya itulah yang membuatnya keren. Musiknya pas sama anime ini yang sebenarnya punya aura serius tapi dibuat agar bisa di-enjoy sama semua umur.

Final Score: 9

Para fans Layton, WAJIB NONTON. Bagi yang suka puzzle dan misteri, film ini boleh banget dicoba. Plus point-nya seperti yang saya bilang, memang ini penuh dengan puzzle dan misteri tapi disajikannya dalam bentuk yang bisa dilihat dan dimengerti semua umur. Dalem tapi ngga dalem--duh gimana jelasinnya, saya juga bingung lol. Mungkin bisa dibilang kalian ga perlu mikir terlalu keras untuk nonton ini, tapi at the same time kalian juga dibuat mikir saat menonton film ini.

No comments:

Post a Comment