Friday, March 8, 2013

+500 Cosplayers dan Cowok-Cowok Edan

Tanggal 2-3 Maret 2013 minggu kemarin diadakan sebuah acara cosplay yang cukup besar di Gandaria City yang dinamakan Pre-Clash. Awalnya saya tidak ada niatan untuk datang, apalagi karena harga tiket masuknya sudah membuat saya mojok duluan. Sebenarnya (katanya) jika kita cosplay, masuknya akan gratis. Masalahnya kostum saya yang baru ini belum kelar; jadi yaa jika saya ingin masuk event-nya, saya harus membeli tiket.

Untunglah ada seseorang yang kebanyakan duit sangat baik hati dan bersedia untuk membelikan saya tiket masuk event-nya. Sebutlah dia si A. Belum lagi dia juga bersedia untuk menjemput saya di tempat les dan juga mengantarkan saya pulang setelah acara selesai.

Saya pikir rencana untuk hari sabtu ini—ah, ya, saya datang hanya di hari pertama—sudah bagus sekali. Selesai les dan menunggu jemputan pun saya masih santai-santai saja. Waktu masuk ke mobil teman saya itu, saya juga pikir hari ini akan berlangsung cukup mulus.

Nggak tau aja pas sore-sorenya ada plot twist yang bikin kaki gemetaran waktu sampai rumah.


Perlu disebut bahwa A ini adalah seorang cowok. Dia juga bawa rombongan yang juga teman-teman saya, yang, gender-nya juga cowok. Sebutlah mereka B dan C. Jadilah saya cewek sendiri di dalam mobil itu, duduk di jok belakang bagian tengah, terapit sama dua cowok yang sibuk ngomongin Vanguard. Sejujurnya, saya nyantai saja karena saya sering bermain dengan mereka, jadi istilahnya saya sudah percaya lah. Jadi mau mereka tiba-tiba ngomongin anu-anu pun (#apaan) saya juga sudah biasa. Bahkan mau meng-update saya dengan informasi seputar orang-orang di sekitar alias ngegosip kalau bahasa gaulnya, mereka juga bisa. Makanya, tak terasa kita sudah sampai aja di GanCi karena sepanjang perjalanan, kita asyik mengobrol.

Berhubung A, B, dan C sebenarnya sudah ke lokasi di pagi hari untuk membeli tiket lalu baru menjemput saya, katanya mereka belum makan siang dan akhirnya saya menemani mereka makan dulu sebelum masuk ke lokasi event-nya yang berada di lantai paling atas. Nggak masalah, toh hari ini juga nyantai. Mereka ternyata lagi pengen makan chicken strips (itu kan ya namanya?), jadi menunggu mereka makan tidak terlalu lama. Yang lama, malah, menunggu B dan C selesai main Vanguard di restoran.

Setelah mengisi peluru, saatnya kita pergi ke lokasi event-nya! Kami pun segera pergi ke lantai paling atas dan langsung disambut dengan banyak sekali cosplayer yang sedang bersantai-santai di pintu masuk. Langsung saja saya mengeluarkan kamera dari tas dan mulai menjepret-jepret. Memang acara seperti ini tambang foto, ya. Sudah itu karena memang ini event yang berfokus pada cosplay, para cosplayer-nya memang keren-keren banget dengan kostum intricate yang super niat dan wah sekali.

I mean look at that Morgiana and Alibaba..... Dan saya seneng cosplayer Magi mulai banyak ahahah.

Hal pertama yang dilakukan adalah pergi ke main stage, lalu setelah itu saya menyeret A untuk......... belanja. Nggak ada Hikari berarti 'conscience belanja' saya hilang yang otomatis berarti impulsive shopping is on the way. Untungnya hari ini saya nggak terlalu boros (kayaknya), dengan hanya membeli papercraft Joker-nya Batman yang sudah jadi dan dimasukkan ke dalam tabung, beserta set clearfile (isi 3) A5 Hatsune Miku yang duitnya 70% didanai oleh A. duh lo baik banget deh.Niatannya dapat papercraft Iron Man lagi tapi katanya anggota Avengers sudah dibeli semua orz

Clear folder Miku ini sebenarnya ada 2 jenis set. Kalau nggak salah, saya belinya yang set pertama, yaitu yang menurut saya lebih warna-warni dan lebih banyak chibi-nya. Terus itu si Joker... agak serem tapi lucu juga ya (??)

Selesai berbelanja, B dan C hilang entah kemana, jadilah saya berjalan-jalan di sekitar lokasi dengan si A. Saya sih memang cosplay hunting, kalau dia mungkin karena tidak ada kerjaan jadinya ikut dengan saya. Mulai dari karakter original sampai karakter dari anime-anime yang cukup mainstream, ada semua di sana. Sayang sekali mengingat ini event indoor, jadi lighting kalau memotret di dalam ruangan itu jelek dan karena itu pula hampir semua foto saya itu waktu diproses hasilnya noisy sekali. Nyesel, sih, tapi karena sudah melihat para cosplayer itu secara langsung (dan saya juga berhasil kenalan dengan seorang cosplayer yang—ehem—sebenarnya saya demen sejak melihatnya di event-event sebelumnya) rasa menyesal itu berkurang sedikit.

Staring contest: Yoshida Haru vs Nagoya #bukan

Mikumikuuuuu. My noisy photo didn't do her enough justice; kalau dilihat langsung tuh cantik banget....

Lama juga sesi muter-muter dan melihat semacam costreet show di main stage, tapi akhirnya sekitar jam 5 sore pun kami berdua sudah lelah dan berniat untuk istirahat di Starbucks (secara batere handphone dia habis dan kita butuh colokan sekalian istirahat). Sebelum ke Starbucks, kami sempat melihat beberapa cosplayer merekam Harlem Shake. Ya, saudara-saudara sekalian, video yang sedang terkenal itu. Entah nanti akan di-upload dimana, tapi saya ingin sekali melihat hasil akhirnya lmao.

Waktu di Starbucks, akhirnya kami bisa duduk dan bersantai-santai. Sementara teman saya ini nge-charge handphone-nya, saya mengeluarkan buku latihan soal dan.... mulai belajar. Walaupun ujung-ujungnya malah berdiskusi dan membicarakan tentang event-nya tadi, lumayanlah saya berhasil menggarap beberapa soal. Namun rencana untuk lanjut belajar gagal karena kedatangan dua teman kita (dua-duanya cowok juga, sebutlah mereka X dan Y; tapi bukan B dan C secara mereka mendadak hilang entah kemana) yang kebetulan sedang ada di GanCi. Kami pun jadi mengobrol cukup lama dan berujung dengan dibuatnya rencana boys-hang-out-night.

Nah tapi sebelum mereka bisa pergi, mereka tentu harus mengantar saya pulang terlebih dahulu. Di sinilah yang kacau.

Waktu masih ngobrol-ngobrol, entah bagaimana caranya topik pembicaraan malah menjadi 'X and Y's Driving Adventures' dan saya serem sendiri mendengar cerita-cerita mereka. Okelah mereka bisa menyetir, tapi berhubung mereka cowok, otomatis kalau sedang nyetir dengan teman-temannya pasti tidak ada yang benar. Kisah-kisah seperti hampir menabrak saat mundur, iseng nge-drift saat di belokan, atau malam-malam ngebut tanpa headlight di Sudirman, memang sempat membuat saya tertawa-tawa. Setelah mendengar ceritanya pun, konklusi saya adalah si X ini kalau menyetir agak lebih mending daripada Y.

Makanya begitu mendengar bahwa nanti saat mengantar saya pulang yang menyetir adalah si Y, saya mendadak cold sweat di tempat.

Belum sampai jalan raya, waktu pertama kali naik di mobil itu saja saya sudah ngeri sendiri. Mulai dari X dan Y yang berangkat ke sini dengan mobil X (jadi sekarang Y menyetir mobil si X) lupa dimana mereka memarkirkan mobilnya, lupa dimana mereka menaruh tiket parkiran, sampai saat harus melewati jalan spiral khas parkiran.

Nah, waktu di jalan raya, saya sudah panik sekali. Sisi mobil tempat saya duduk hampir tertabrak oleh mobil lain karena Y yang nekat mengambil opening padahal jelas-jelas ada mobil yang sedang maju. Beberapa kali mereka berbicara ingin mencoba nge-drift atau stunt-stunt lain yang membuat saya khawatir akan sampai di rumah dengan badan yang utuh. Belum lagi untuk membuat Y tidak mengantuk, X dan A memutar lagu dan berakhir dengan me-loop What Makes You Beautiful-nya One Direction dengan volume yang sangat keras. Pikir saya, mungkin orang-orang yang melihat mobil kita dari luar mengira ada kumpulan anak muda yang lagi mabok dan ngefans berat sama One D.

Masuk jalan kecil saat sudah dekat dengan rumah saya pun juga demikian. Kami sempat kena masalah karena ada mobil dari arah lain yang—maaf—terlalu egois sampai menyuruh kita untuk mundur untuk memberi dia jalan. Padahal, di belakang kami adalah turunan, sedangkan jalan di belakang mobil yang satu ini jalan mulus, lurus, dan masih banyak tempatnya. Karena tempatnya gelap pun suasananya sempat menjadi cukup seram, ditambah dengan X yang tiba-tiba memekik karena melihat ada sosok hitam di dalam kepulan asap bak hantu-hantu yang ada di film-film horror.

Yang ternyata hanyalah tukang sate yang lagi masak malem-malem dengan asap yang nggak nyantai. Bah.

Syukur alhamdulillah, pada akhirnya saya sampai di rumah dengan selamat walaupun dengan kaki yang gemetaran waktu keluar dari mobil. Tak lupa saya berterima kasih dan menasehati mereka untuk hati-hati dan jangan pulang malam-malam. Kemana mereka pergi setelah itu? Entahlah. Yang jelas, sesampainya saya di rumah, saya langsung memindahkan foto ke komputer dan langsung tepar di tempat tidur karena saya sudah capek mental dan fisik. Literally the scariest (but one of the best) going-home trip I have ever experienced walaupun bukan saya yang nyetir.

No comments:

Post a Comment