Sebenarnya, sih, saya antara senang dan sedih dengan kejadian ini. Senang karena ada alasan untuk ganti earphone, tapi juga sedih karena berarti earphone saya tinggal satu dan karena saya sudah terlanjur pewe dengan earphone Apple. Semestinya yang Samsung ini buat cadangan saja—dan, benar pula saya jadikan cadangan, karena akhirnya terpakai juga—but, oh well. Memang titah dari yang di atas disuruh ganti dan nabung buat earphone yang bagusan.
Lalu untuk yang mengikuti blog saya (emang ada gitu yang ngikutin?), mungkin kalian bertanya; buat apa si Asa butuh headphone dan earphone? Jawabannya—kalau yang earphone itu untuk skype-an, menonton film di laptop, dan kadang untuk nge-drum (karena saya pakai drum elektrik). Kuping saya kurang bersahabat kalau menggunakan headphone saat melakukan hal-hal seperti itu. Jadi kalau headphone, tentu saja untuk mendengarkan lagu. Karena itu pula kalau memilih headphone, saya pasti memilih yang bass-nya kencang.
Beruntung pula seorang manusia yang baik hati memberi saya headphones idaman saya sewaktu saya berulang tahun 2 minggu yang lalu, yakni Sennheiser PX200II. Ihiy. Jadi sekarang headphone Sennheiser saya ada dua. Yang satu (yang besar, yang HD201) saya pakai di rumah, sedangkan yang kecil dan jauh lebih portable (PX200II bisa dilipat dan ada sarungnya pula hurrhurr) adalah yang saya bawa kemana-mana.
Kalau untuk earphone—nah, kita lihat apakah saya sudah cukup berduit atau beruntung untuk membeli earphone baru yang kualitasnya lebih oke. Mungkin antara Sennheiser
No comments:
Post a Comment